Rabu, 12 Desember 2018

MAKNA PENYELARASAN DALAM ISTILAH GAIB

MAKNA PENYELARASAN DALAM ISTILAH GAIB

https://api.whatsapp.com/send?phone=6281212233535

IG : @kiawan357

Youtube : Ki Awan


" Ki, uda selaras belum sama sy pusaka nya ?"
" Ki tolong selarasan dunk media nya utk keperluan sy "
" Ki tolong dunk jimat nya diaktifkan dan diselaraskan utk ayah sy"

Selaras, selaras, selaraskan adalah kata yg banyak sy dengar selama praktik kebatinan. Dari orang awam, sampai yg biasa maen perjimatan biasanya familiar dengan kata tersebut. Agar tidak kadung salah paham, sy akan jabarkan pengertian teknis "selaras" berdasarkan pengalaman selama ini. Tentu tiap praktisi memiliki pemahaman masing2 mengenai konsep ini, sesuai pengalaman dan aliran masing masing. ;)

Selaras artinya sejurus,...homogen,....seimbang, akur,...dan kongruen. Dalam dunia gaib kesesuaian ini lebih mengarah kepada homogenitas sebuah gelombang / pacaran aura / power dari sebuah media atau hodam/spirit.

Kita tahu bahwa semua hal di dunia ini mengandung energi dan gelombang yg khas dan unik. Baik itu manusia, hewan, termasuk benda mati, jimat, pusaka sampai kepada sosok halus seperti golongan hodam / jin.



Apa itu Penyelarasan ??

Bicara tentang penyelarasan, artinya ada 3 pihak yg terlibat dalam hal ini :

1. Paranormal

2. Media / Hodam

3. Klien / pasien

Paranormal sebagai perantara sumber energi ilahi / alam semesta menyalurkan energinya kepada sebuah media. Karena tiap paranormal memiliki tingkatan yg berbeda beda, maka kadar kekuatan dan gelombang yg masuk ke media sebagai sebuah power pun akan beraneka ragam. Jimat yg sama, akan memiliki arti berbeda tergantung siapa yg mengisi media tersebut.

Tugas paranormal adalah memprogram komposisi molekul dan elektron yg ada dalam tiap media agar dapat sesuai dan harmonis mencapai apa yg diharapkan pasien. Dengan kekuatan dan ilmu yg dimiliki hal ini bisa dimungkinkan. Sebuah air biasa pun dibacakan doa oleh orang awam dengan penuh konsentrasi akan menjadi air alkali. Struktur dan komposisi air berubah menjadi hexagonal dan bersifat lebih sehat utk tubuh manusia. Apalagi hal ini dilakukan oleh mereka yg terbiasa olah batin  - mental & memiliki fokus konsentrasi diatas rata2 orang awam.

Air adalah sebagai contoh, kenyataannya setiap benda memiliki molekul dan bisa diprogram utk tujuan tertentu. Sungguh sebuah misteri Ilahi dan keberkahan dari Tuhan Maha Kuasa membuat manusia memiliki kemampuan tersebut. Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya, sejak awal manusia dihembuskan nafas kehidupan oleh Sang Pencipta, sejak itulah keberkahan Ilahi turun kepada manusia utk diberdayakan bagi kepentingan dan kebaikan semua mahluk di alam semesta.

Media dapat diibaratkan sebuah wadah energi, tempat menampung kekuatan batin dan tenaga murni yg disalurkan paranormal. Media bisa berbentuk padat maupun cair. Umum nya paranormal memberikan segelas air putih sebagai media kepada para pasien. Bisa jg memberikan aneka ageman dan jimat seperti keris kecil, koin logam, kujang, cemeti, wafak, rajahan, dll sebagai sebuah wadah energi / kekuatan.

Sebelum diisi paranormal, sebuah media harus dicek dan dipastikan terlebih dahulu bahwa media itu benar benar kosong. Jangan sampai power yg masuk akan bercampur dengan energi "bawaan" / isian orang lain yg telah ada di media tersebut. Bercampur baurnya sebuah energi yg bertolak belakang dan tidak "sealiran" dapat mengakibatkan tuah / kegaiban tidak bekerja maksimal.

Selain power, hodam pun bisa di panggil dan dimasukan ke dalam sebuah media. Karena berbentuk energi, otomatis hodam pun sebisa mungkin selaras dan sesuai dengan media yg akan ditempatinya.
Hal ini menjadi sebuah rahasia dapur bagi para praktisi batin itu sendiri ;) Terkadang tidak banyak yang mengerti akan hal ini.

Seperti akan mengisi sebuah tenaga pada jimat, maka sebelum menyuntikan hodam kedalam sebuah mendia, perlu cek terlebih dahulu apakah media tersebut telah benar benar clear alias kosong dari kemungkinan adanya hodam bawaan / asal / hodam isian orang lain. Hodam yg tidak akur / tidak se-genk  menimbulkan potensi konflik lebih besar dan hal ini menyebabkan tuah media menjadi berkurang tentunya.

Inti dari proses pengisian adalah sikap berhati hati, cermat dan harus didukung dengan kepekaan batin yg baik ( terawangan, mata batin, kepekaan sir ) . Sehingga kesalahan prosedur pengisian dapat termonitor dan dikoreksi sebelum media tersebut diberikan kepada klien / pasien.

Ketika pengisian biasanya paranormal akan mencocokan dengan data data calon majikan hodam / pemilik sebuah jimat. Biasanya adalah nama lengkap / panggilan, tanggal lahir, hari lahir dst. Tiap praktisi memiliki jurus dan aturan tersendiri dalam tahap ini. Juga bukan berarti praktisi yg menggunakan data lebih banyak pasti lebih selaras dibandingkan mereka yg hanya mengandalkan nama panggilan pasien. Kepiawaian paranormal dan jam terbang lah yg lebih memegang peran kunci dalam sebuah sesi pengisian media.

Pasien diibaratkan sebagai sebuah receiver dalam proses transmisi gelombang. Pasien sebagai user dan menggunakan media tersebut sesuai hajat yg telah "dipesan" kepada juru spiritual.

Benarkah Beresiko bila Pusaka Tidak Diselaraskan ??
Pertanyaan ini biasanya menghantui setiap orang yg bermain pusaka, baik pemula maupun yg sudah sering menggunakan / mengkoleksi beraneka ragam piandel ( jimat / pusaka ). Mungkin cerita2 yg beredar akan akibat buruk pusaka di masyarakat ikut memberi kontribusi terhadap ketakutan tersebut.


Resiko bagi Awam
Sebuah gelombang aura pusaka yg terlampau kuat bisa mengakibatkan beberapa kondisi bagi pemilik. Hal ini terjadi ketika sang majikan masuk dalam kategori awam dan tidak memiliki dasar dasar kebatinan atau tidak pernah melakukan olah batin. Ibarat memelihara macan maka kita tentu harus tau tabiat dan karakter macan tersebut serta mampu "menundukan" sang macan agar jangan sampai senjata makan tuan.

Selain power yg berlebihan dibandingkan kekuatan batin pemilik, resonansi gelombang aura pusaka yg "berbeda" / tidak cocok dengan aura tubuh pemilik juga bisa menimbulkan hal hal yg kurang menguntungkan. Hal ini umumnya mewujud dalam aneka manifestasi, dari ringan sampai berat. Dari mulai hawa panas di badan, emosi tidak terkontrol sampai kepada keluhan2 fisik yang berkelanjutan.

Pusaka yg ber-aura panas tentu bila tidak kuat "memilikinya" bisa membuat seseorang menjadi mudah marah dan sensitif. Beberapa menjadi timbul sikap arogan dan kecenderungan berkelahi dengan orang lain.

Sebaliknya pusaka beraura sejuk dan adem akan membawa kecenderungan kepada kedamaian, keharmonisan dan sikap saling pengertian. Namun semua ini kembali lagi kepada daya tarik menarik dan daya tolak menolak pusaka dengan majikan. Siapa kuat tentu dia akan menjadi penentu bagi kedua belah pihak.

Pusaka bagi si A dianggap panas dan membuatnya menjadi berangasan, tp belum tentu utk si B. Ini bukan artinya pusaka tidak cocok bagi si A, namun bisa jadi si A tidak kuat utk memiliki pusaka tersebut.

Ini kiranya yg perlu dicamkan dalam masyarakat, bahwa manusia lah sang empu pusaka. Manusialah menentukan pusaka, bukan sebaliknya. Bukan pusaka yg mengarahkan manusia ke arah yang buruk. Namun sudah sepantasnya manusialah yg menggunakan pusaka utk kebaikan dan sesuai hajat kepentingannya.

Seringkali pusaka dikambinghitamkan bilamana hajat tidak terkabul setelah memelihara pusaka selama beberapa waktu. Sebenarnya mungkin bukan pusaka nya yg tidak ampuh, melainkan majikan yg tidak sanggup / dianggap hodam pusaka tidak layak. Sehingga hodam enggan memberikan tuah kepada majikannya. Hal ini ibarat prajurit tidak hormat kepada komandan dikarenakan komandan lemah dan tidak berwibawa.

Kembali ke filosofi manusia sebagai mahluk tertinggi ciptaan Yang Maha Esa, maka sekali lagi manusialah yg berkuasa atas semua pusaka dan hodam2 pusaka. Bukan sebaliknya !!

Jadi dari sekarang kiranya pola pikir ini yg perlu ditanamkan kuat kuat oleh kita semua. Manusia menentukan bukan pusaka yg menentukan.



Resiko bagi kaum praktisi kebatinan

Biasanya praktisi pemula amat mendewa dewakan pusaka dan ada kecenderungan "takut" dengan Hodam Pusaka. Dalam arti kata mental set nya masih seperti orang awam kebanyakan, yakni pusaka "diatas" manusia. Bila ada apa apa yg terjadi selalu disangkutpautkan dan dihubung hubungkan dengan fenomena mistik termasuk kepemilikan pusaka.

Kena apes sedikit langsung berpikir : " ini gara gara pusaka lembing gw neh yg baru dapet seminggu lalu."  Ada kejadian aneh sedikit langsung berpikir ini gara2 pusaka tombak gw neh yg sifat nya panas, alhasil jadi gene.

Contoh lain, anak sakit demam langsung mikir ini pasti pusaka gak cocok jadi keluarga kena korban, dll dll.

Padahal belum tentu itu semua ada hubungannya dengan pusaka dan hodam pusaka. Bila tu Hodam bisa ngomong pake Toa pasti mereka bilang : “ GR aja eluh mikir geto,...dasar majikan oon !! “   ;)   kira kira getolah kl diterjemahkan bahasa kita hehehe

Utk itu penting bagi kita semua, termasuk praktisi selalu mengedepankan akal sehat, logika dan rasio terlebih dahulu sebelum mengkorelasikan berbagai fenomena dengan hal mistis. Melihat sebuah kejadian dari 2 sudut pandang baik rasional mapun gaib tentu memperkaya kajian kita sendiri bukan ?

Saya menuliskan ini semua bukan artinya pusaka tidak berpengaruh apa apa terhadap kehidupan manusia. Bukan jg artinya kita bs memperlakukan pusaka sewenang wenang sesuai keinginan kita.
Sebagai manusia berbudi luhur, kita tetap perlu menjaga keharmonisan dengan alam beserta isinya termasuk hodam, dan penghuni alam lain. Sikap saling menghormati adalah salah satu bentuk manifestasi hal tersebut.

Kembali ke resiko utk paranormal, bagaimanapun saktinya seorang praktisi gaib tentu manusia biasa  tidak lepas dari kekurangan. Prinsip nya sama saja, selama ia mampu menguasai pusaka, tentu aman aman saja baik diri dan keluarganya. Sebaliknya bila ia memiliki koleksi pusaka namun ada satu / beberapa pusaka yg tidak sanggup ditaklukan maka tentu cepat atau lambat timbul keluhan / hambatan.

Perbedaan inti orang awam dengan paranormal adalah dari seberapa cepat ia bisa beradaptasi dengan sebuah pusaka. Seberapa peka ia dapat merasakan kehadiran / aura / hodam pusaka. Pengenalan yg baik akan kegaiban tentu memudahkan seseorang dalam merawat, beradaptasi dan memanfaatkan pusaka tersebut.

Sy sering menulis bahwa dalam dunia gaib hanya ada satu hukum abadi :  "Siapa Kuat Dia lah Sang Majikan !" Jin danyang hodam dll tentu akan memandang majikan dari kekuatan dan kesaktian, bukan dari seberapa ganteng, pinter atau kaya keadaan majikan. Memiliki majikan kuat, mampu merawat  baik pusaka2 nya tentu merupakan "dambaan" semua bangsa gaib di dunia pusaka ;)


Penyelarasan Otomatis

Mungkin sebagian dari anda bertanya. : “Bagaimana dengan Ki Awan?” Apa metode yg dipakai utk penyelarasan ketika memberikan pusaka kepada klien/pasien.

Utamanya sy menggunakan nama pengguna, biasanya adalah nama panggilan sehari hari atau yg paling sering digunakan. Terkadang sy memerlukan foto calon majikan hodam pusaka agar proses bs lebih akurat. Namun demikian umumnya hanya nama saja sudah cukup.

Dalam proses pengisian sebuah media, otomatis akan disebutkan nama pengguna ketika mantra / doa dibaca. Begitu juga ketika hodam telah masuk tentu akan di”program” agar mendukung hajat si pengguna. Hodam akan diberikan nama majikan agar “kenal” dan paham siapa boss nya ;)

Tenaga hasil jampe2 dan tarikan napas utk hawa murni akan disesuaikan juga dgn hajat dan nama pengguna. Semua molekul dan elektron otomatis akan menyesuaikan diri dengan keadaan sesuai keilmuan sang paranormal.

Saya menganjurkan penerima jimat / media utk banyak melakukan meditasi. Hal ini guna memudahkan tubuh penerima “mencerna” aura dan kekuatan yg ada dalam sebuah media. Dengan rutin bermeditasi maka proses pencampuran dan asimilasi aura tubuh dengan aura pusaka / hodam lebih cepat homogen / searah. Itulah mengapa sy mengenalkan konsep penyelarasan otomatis.

Dari pengalaman ke banyak pasien selama ini, biasanya adaptasi alami tergantung orang itu sendiri. Bervariasi dari 1 – 4 hari tergantung seberapa cepat daya serap gaib tiap orang dan seberapa rajin ia bermeditasi.

Amat jarang kasus2 langka dimana klien memerlukan bantuan khusus dari sy utk penyelarasan.

Ibarat seorang bayi kali pertama memakan makanan padat ( misal pisang ), maka tidak peduli bayi paham atau gagal paham apa itu buah pisang, namun organ2 pencernaan sang bayi tetap bekerja secara natural utk mencerna dan mengolah makanan yang masuk ke lambung. Begitu pula sistem aura tubuh manusia, aura jenis apapun yg masuk ke badan / bersinggungan / ber-asimilasi maka akan dicerna secara alamiah.

Aura pusaka yg menempel di badan pemilik akan bercampur dan di cerna secara perlahan oleh badan magnetik / aura tubuh pemilik. Untuk itu penting  dipastikan agar pusaka yg anda miliki ber – aura positif. Bukan beraura negatif dan bersifat gelap / jahat.

Secara ideal, pusaka yg diberikan kepada orang sehat secara mental spiritual pribadi ( psikologis ), jasmani, usia matang - dewasa, maka harusnya tdk akan banyak menimbulkan masalah. Justru pusaka mampu memperkuat aura pemilik dan memberikan tuah yg berguna bagi keseharian maupun hajat khusus.

Sebaliknya pusaka yg diberikan kepada mereka yg tidak sehat secara psikologis, misal dalam keadaan depresi akibat tekanan ekonomi parah, atau sedang putus cinta dan galau tingkat dewa, juga secara jasmani kurang fit ( tidak pernah berolah raga, tidak bugar kondisi kesehatan buruk), maka alih alih membantu, ada resiko pusaka justru memperparah kondisi pemilik. Ibarat orang yang tidak makan apa apa selama 3 hari dan sedang dalam kondisi lemah serta demam tinggi anda suruh makan burger besar 3 porsi sekaligus, tentu bukan menyehatkan justru bisa bisa kematian datang lebih awal ;)

Perlu kebijaksanaan dari sang pemberi pusaka kepada para klien / pasiennya. Meski ada mekanisme “ penyelarasan otomatis “ dalam diri tiap manusia, bukan artinya tutup mata dengan kondisi pasien. Perlu kejelian dan ketelitian mengenai kuat tidaknya kondisi penerima pusaka.

Timing juga memegang peran penting dalam pemberikan sebuah pusaka. Bila dirasa waktunya belum tepat dengan berbagai pertimbangan, maka sebaiknya ditunggu sampai saat “baik” itu tiba. Misalnya pasien dalam keadaan sakit medis, dari pada memberikan pusaka, lebih baik di langkah awal memberikan bantuan energi agar kondisi kesehatan cepat membaik. Segera lakukan langkah2 penyembuhan medis agar fit kembali. Pusaka bisa diberikan ketika sang pasien telah sehat dan fit seperti sedia kala.

Begitu juga utk pasien korban serangan santet ( sakit non medis ). Sebaiknya disupport dulu dengan “injeksi” tenaga dalam dan batin ke tubuh nya utk memperkuat benteng pertahanan diri. Penyakit dan hawa jahat tentu harus dikeluarkan juga sebagai langkah awal terapi. Barulah ketika semua itu dilakukan pusaka bisa diberikan sebagai bentuk pertahanan lanjutan bila di rasa perlu, dimana serangan gaib diperkirakan masih akan datang.

Penyalahgunaan istilah Penyelarasan oleh Oknum Paranormal

Kepada pembaca semua, baik awam maupun pemula berhati hatilah selalu dengan istilah ‘PENYELARASAN’, alih alih mendapatkan hal + sebaliknya istilah ini amat rentan disalahgunakan oknum dukun - paranormal. Seperti penyelewangan kata “mahar” maka penyelarasan merupakan kata umum dan kartu as bagi para dukun jail. Dengan mudahnya mereka bisa meminta apapun kepada klien mengatasnamakan hal tersebut.

Sekali lagi ditekankan, penyelarasan bukanlah kata maut yg bisa menghalalkan segala cara. Penyelarasan hanyalah salah satu proses dan tahapan ber-asimilasinya aura pusaka / aura hodam dengan aura pemilik. Sama sekali bukan sebuah kata / proses yg menakutkan. Sebaliknya proses tersebut bahkan berlangsung secara alami.

Namun demikian tidak bisa dipungkiri, ada beberapa jenis keilmuan dan aliran yang mengharuskan penyelarasan khusus sebagai syarat mutlak. Bila demikian adanya, bijaklah dalam berpikir dan bersikap. Kiranya bilamana penyelarasan memberatkan anda dari sisi materi dan terkesan ada udang di balik tempe,...maka sebaiknya dengan alasan apapun segera sudahi berhubungan dengan sang dukun.

Tentu anda paham apa yg saya maksud bukan ;)  Jadilah cerdas dalam menyikapi semua hal, termasuk hal hal gaib sekalipun. Selalu gunakan sisi rasio juga feeling, agar dalam pengambilan keputusan bisa balance dan tetap sharp.


Penutup

Sebagai penutup, hendaknya kita jangan serakah terhadap segala hal termasuk pusaka. Pusaka hanyalah media yg bisa dimanfaatkan utk kepentingan manusia. Namun mereka bukan segalanya. Lebih baik berusaha maksimal tanpa pusaka dari pada mengandalkan pusaka tp tidak mau berusaha. - That's nonsense brow !.

Bagi yang hobi koleksi pusaka, jangan terlalu takut dengan kata penyelarasan dll. Gunakan hati anda, rasakan keberadaan dan kenyamanan pusaka dengan diri anda, itulah yg terbaik dan penuntun utama yg tepat bagi tiap orang.

Manusia berkuasa atas segala yg ada didunia ini, kitalah mahluk termulia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, utk itu stop berpikir pusaka mengendalikan hidup manusia. ! Sebaliknya kitalah sebagai majikan pusaka yg menentukan mereka.

That's all folks .... Have a great day...hope you all enjoyed read my article.....

Cheers

Ki Awan
Magic Glow Team
**. Hati hati segala bentuk penipuan !! yang mengatasnamakan Ki Awan / Magic Glow Team. Komunikasi selalu dilakukan melalui 2 alternatif berikut :

www.magicglowteam.com  /  WA : 0812-1223-3535