Cukup banyak kisah yang dialami penulis selama melakukan perburuan pusaka. Sebagai seorang kolektor dan juga pemerhati spiritual, kebetulan saya juga hobi merawat benda pusaka yang dimiliki. Karena bisa saja ada rekan yang hobi mengoleksi pusaka namun cenderung enggan merawatnya ;)
Ada juga beberapa guru saya yang mahir melakukan penarikan benda, namun malas untuk menyimpan apalagi merawatnya...hehehe kalau sudah begitu berkah bagi saya sebagai murid... karena biasanya hasil tarikan mengalir ke tangan saya,...yah tentu gak gratisan yaa.....pahamlah bagaimana menghargai effort seseorang, biar pun orang itu adalah guru sendiri.
Cerita perburuan akan saya ulas berdasarkan benda yang berhasil di peroleh :
Cerita berawal dari keinginan hati saya memiliki pusaka yang berasal dari air, entah danau atau sungai. Karena waktu itu benda yang dimiliki kebanyakan berasal dari darat saja. Singkat kata sebelum tidur saya menyempatkan diri bermeditasi dan menerawang sebuah lokasi yang mengandung anasir air. Setelah mengingat - ingat beberapa lokasi akhirnya pilihan jatuh kepada sebuah danau / setu di daerah cibinong - jabar. Kebetulan lokasi tersebut cukup familiar bagi saya, sejak masa sekolah dan remaja dulu...( sekarang dah tuir wkwkwkwk ).
Ketika menerawang setu tersebut,..pikiran dan asa saya seakan ikut melayang...... dan tampaklah
benda - benda pusaka berserakan di bagian dasar danau. Ibarat sinar rontgen yang menembus bagian tubuh manusia,..maka sebuah pandangan batin yang terlatih akan mampu menemukan benda-benda pusaka yang tersembunyi di dimensi gaib.
Lagi enak - enaknya mengembara di dunia gaib tiba - tiba saya dikejutkan datanganya bayangan sebuah pilar besar berwarna kuning keemasan yang bersinar terang. Pilar itu berujung agak runcing dan berputar - putar..... kaget bercampur panik ! itulah kira-kira perasaan saya saat itu..... Pilar panjang dan besar itu hampir mengenai kepala saya.... beruntung masih keburu untuk menghindar kebawah sehingga tidak tertabrak. Di antara rasa takjub saya saat itu,..saya juga bersiap untuk menyerang balik benda tersebut, namun saya tunggu beberapa saat benda itu hanya kembali berputar - putar dan seolah "menunjukan" kemampuan dirinya.
Insting saya mengatakan benda tersebut tidak berbahaya dan serangan yang terjadi bisa jadi hanya bentuk manifestasi kekuatan dan keterampilan atas tuah benda tersebut yang ditampilkan hodam pemiliknya. Karena sebelum serangan terjadi, saya sempat membatin agar minta ditampilkan benda pusaka yang paling sakti di danau tersebut, diantara puluhan benda - benda yang ada.
Sampai tulisan ini dibuat saya masih dapat dengan jelas membayangkan peristiwa itu,..sebuah fenomena gaib yang terbilang langka dan tidak tiap kali saya beruntung melihatnya. Ketika "serangan" terjadi...saya sempat teringat sebuah tongkat sakti yang ada di legenda negeri Tiongkok,.,,,,yakni kera sakti.
Saya sempat bertanya tanya apakah benda itu adalah sebuah jarum sakti kepunyaan Sun Gok Kong...hahahahha meski terdengar konyol, namun itulah yang saya pikirkan ketika itu. Sebab benda tersebut berputar cepat dan dapat berubah ubah bentuk memanjang dan memendek seketika,,,,,sungguh suatu keanehan. Dari banyak pengalaman penarikan benda gaib, baru kali itu saya mengalami fenomena serangan yang berbau "pertunjukan". Mungkin kalo dalam bahasa manusia, hodam tombak ingin mengatakan : Ini loh gue,..sang penguasa di sini... lo ngapain nerawang-nerawang ke sini.....begitu kira - kira hehehe
Terawangan yang berlangsung hanya sekitar 15 menit itu sangat berkesan dalam diri saya. Keesokan harinya segera berkoordinasi dengan guru untuk sharing pengalaman tersebut, sekaligus rencana penarikannya. Ternyata guru saya telah mengetahui keberadaan tongkat tersebut karena telah beberapa kali melewati setu Cibinong. Ia menyatakan kesanggupannya membantu proses penarikan. Kira - kira 2 minggu dari trawangan maka dilakukanlah proses penarikan.
Penarikan berlokasi di rumah saya di kamar bawah, dan jarak rumah dengan lokasi setu sebagai target kira - kira 23 km. Ini menjadi penarikan terjauh yang saya lakukan waktu itu ( saat ini yang paling jauh sekitar 50-60 km). Ubo rampe digelar, dupa, menyan, buhur dibakar juga berbagai persyaratan lain yang diperlukan. Setelah persiapan dirasakan cukup maka dimulailah proses penarikan. Posisi Saya sebagai penarik berada di depan dan guru dibagian belakang sebagai sang pengawas sekaligus pendohir. Di dalam kamar kebetulan ada anak saya yang menjadi saksi waktu itu hehehe...(untuk para pembaca tidak disarankan menyertakan orang awam dalam proses penarikan apabila tidak dapat menjamin 100 % keadaan:)
Ketika itu saya sempat membatin, apakah proses ini dapat berhasil dimana kami tidak memakai media apa pun sama sekali. Penarikan murni dilakukan dari jauh, tanpa bantuan media tanah lokasi ataupun gambar lokasi. Namun karena telah seringkali melakukan penarikan pusaka bersama guru, saya coba pasrahkan dan bulatkan tekad.
Setelah berkonsentrasi dan memfokuskan tenaga pada target, penggabungan tenaga batin dan tenaga dalam disinergikan. hossssssss tarikan napas dalam dan panjang pertama pun dilakukan...... setelah beberapa kali melakukan tarikan napas..keringat pun mulai bercucuran..... kurang lebih 10 - 15 menit proses dilakukan tiba-tiba anak saya berteriak....Pa....ini ada apa di atas kasur...... cepat2 lampu dinyalakan dan ternyata ada sebuah benda yang menyerupai stick drum seukuran 50 cm. Setelah diperhatikan lebih jelas ternyata itu adalah sebilah tombak. Warangka dicabut dan tampaklah bilah mengkilat kuning keemasan dengan rajahan di permukaan nya. Senang campur bangga pun datang menghampiri. Ternyata guratan-guratan dan motif yang ada dalam warangka tombak tersebut sama persis dengan bayangan dalam terawangan saya. Hal itu sebagai bagian dari validasi bahwa kita menarik benda yang benar dan tidak salah sasaran ;)
Segera dilakukan kontak batin dengan sang khodam pemilik benda tesebut. Ternyata khodam adalah sosok seorang adipati perang kerajaan Pajajaran yang gagah nan berwibawa. Sekujur sosok hodam berhiaskan aura kuning bercahaya terang dan mengenakan semacam zirah perang lengkap. Wujud hodam sebenarnya adalah kategori sukma seorang manusia. Kekuatannya cukup lumayan dan memiliki spesialisasi untuk penyerangan ( bertempur ). Tuah umum adalah pamor dan kepangkatan.
Tidak sia - sia penarikan dilakukan dengan target sebuah setu yang terkenal keangkerannya, dimana santer terdengar terdapat siluman buaya putih yang kerap memakan korban. Setu tersebut tidak pernah kering walaupun dimusim kemarau yang paling panjang sekalipun. Pusaka tersebut menjadi salah satu pusaka andalan saya selama beberapa waktu lamanya sebelum menemukan pusaka yang berkelas di atasnya ;) Saat ini sudah hampir 6 bulan pusaka dititipkan kepada mertua untuk menjaga kepentingan keluarga beserta beberapa pusaka lainnya.
well kita sambung lain waktu.... untuk benda - benda lainnya....semoga tidak boring dan ada maanfaat yang bisa ditarik oleh para pembaca..aminnn
...................................
2. Pusaka Tongkat Ular Kuning 40 cm
Kali ini sy akan sharing pengalaman penarikan jarak dekat alias langsung ke lokasi. Penarikan dibantu oleh guru yang beraliran tenaga dalam. Pada cerita pertama ( Tumbak Kuning ), bantuan diberikan oleh guru yang lebih beraliran batin.
Sebelum melakukan penarikan, sy bersama guru dan 2 rekan lain melakukan survei terlebih dahulu. Lokasi adalah sebuah danau buatan berukuran kira - kira setengah lapangan bola, di daerah gunung geulis - gadog bogor. Dari terawangan batin di dasar danau terdapat sekitar 10 an benda pusaka, namun atas arahan guru, justru kami memfokuskan perhatian kepada 2 benda lain di rumpun pepohonan bibir danau. 2 Buah benda itu adalah sebuah tongkat ular kuning dan sebilah Kujang besar sekitar 40 cm. Menurut guru, penguasa tertinggi di danau adalah hodam tongkat ular kuning. Survei berjalan sekitar 10 menitan saja, lalu kami beralih survei ke daerah lain sekitar danau tersebut.
...................................
2. Pusaka Tongkat Ular Kuning 40 cm
Kali ini sy akan sharing pengalaman penarikan jarak dekat alias langsung ke lokasi. Penarikan dibantu oleh guru yang beraliran tenaga dalam. Pada cerita pertama ( Tumbak Kuning ), bantuan diberikan oleh guru yang lebih beraliran batin.
Sebelum melakukan penarikan, sy bersama guru dan 2 rekan lain melakukan survei terlebih dahulu. Lokasi adalah sebuah danau buatan berukuran kira - kira setengah lapangan bola, di daerah gunung geulis - gadog bogor. Dari terawangan batin di dasar danau terdapat sekitar 10 an benda pusaka, namun atas arahan guru, justru kami memfokuskan perhatian kepada 2 benda lain di rumpun pepohonan bibir danau. 2 Buah benda itu adalah sebuah tongkat ular kuning dan sebilah Kujang besar sekitar 40 cm. Menurut guru, penguasa tertinggi di danau adalah hodam tongkat ular kuning. Survei berjalan sekitar 10 menitan saja, lalu kami beralih survei ke daerah lain sekitar danau tersebut.
Seminggu berlalu dengan cepat tibalah hari penarikan yang ditunggu - tunggu. Setelah membawa persiapan secukupnya, kami pun bergegas menuju lokasi. Bila penarikan tumbak dilakukan pada sore hari sekitar jam 3-4, maka penarikan kali ini dilakukan malam hari. Jarak rumah dengan lokasi sekitar 30 menit perjalanan roda dua. Setelah berkumpul bersama 2 orang rekan lain maka proses segera dimulai.
Waktu menunjukan pukul 22 wib dan segera digelar berbagai suguhan di bibir danau. Kopi pahit - manis, teh pahit - manis, susu, rokok dan air mineral tidak luput digelar bersama aneka dupa dan wewangian lainnya. Guru memerintahkan saya untuk membuka dan memulai ritual....setelah komat kamit mengucapkan doa pembuka dan mengundang seluruh bangsa lelembut sekitar danau maka selanjutnya adalah menunggu......
15 menit berlalu dan guru mengisyaratkan proses telah dapat dimulai..
Posisi sy sebagai penarik, kedua rekan lain sebagai saksi berada agak jauh demi keamanan, guru berada di barat laut dari kedudukan saya berada.
Hossssss......... tarikan napas pertama pun dimulai...... tarik menarik energi pusaka dan saya sangat terasa........ hossssss napas kedua, ketiga dan seterusnya tetap dilakukan dengan napas napas panjang dan dalam...... sekitar 5 menit benda terlihat dalam pandangan mulai tercabut dari kediamannya mendekati posisi saya....
Hodam pusaka terus mencoba bertahan dan melawan mati-matian...... sy pun tidak mau menyerah..sambil merapal mantera-mantera andalan proses tarikan terus dijaga stabilitasnya.....
10 menit berlalu....waktu berjalan begitu lambat...dan sy rasakan power saya mulai menipis.... posisi benda terus bergerak maju ke hadapan saya...... tinggal sekitar 4 m saja benda itu berada.......( awalnya adalah sekitar 10 m )
memasuki menit ke 11 dan 12...sy mengeluarkan sebuah jurus kanuragan untuk tetap mempertahankan power tarikan..... hossssss napas terus dikempos sekuatnya...ibarat mobil drag race yang mempertahankan RPM tinggi, begitula kita harus tetap mempertahankan stamina dan supply energi tarikan......
sekitar 15 menit berjalan dengan suhu badan semakin panas dan keringat dimana mana, sy berteriak memanggil guru untuk membantu ..sebab jarak benda tinggal 1 m dari badan saya......
Guru memerintahkan utk mendorong benda tersebut ke arahnya. Jarak antara guru dan saya sekitar 5 m. ...
Segera sy mendorongkan kedua tlapak tangan ke arah guru sembari mengeluarkan sisa napas dan energi tersisa...
Karena kondisi cukup redup sy tidak bisa melihat dengan jelas apa yang dilakukan guru, namun tidak lama terdengar suara "tringggg"....lalu ada suara yang terjauh ke bawah.... penasaran apa terjadi sy bergegas menghampiri.... dan terlihat guru terjatuh ke parit besar di bibir danau...sambil berupaya naik, ia mencoba membersihkan pasir2 yang menempel di celananya......
Lalu dengan muka berserti ia mengeluarkan sesuatu dari dekapan dadanya....tampaklah sebuah tongkat ular...
Senyum segera menghiasi wajah saya...maklum perburuan itu adalah yang kali pertama bersama guru ahli tenaga dalam..... hilang seketika rasa lelah berganti rasa suka cita diselingi gelak tawa karena sang guru sempat terjatuh ke parit akibat menangkap benda tersebut.
Guru mengatakan kepada saya bahwa ia terpaksa melompat ke parit dan mendekap pusaka tersebut, dikarenakan takut benda itu hilang di dimensi gaib atau terjatuh ke parit dan sulit menemukannya.
Tongkat tersebut memiliki power yang jauh lebih besar dari semua benda yang berada di danau itu. Saat ini tongkat ular menjadi salah satu koleksi favorit karena keunikan dan kelangkaannya. :)
3. Kuku Macan. - ( written : 3 feb 2015 )
Cerita perburuan kali ini agak sedikit berbeda dengan dua cerita sebelumnya, karena melibatkan penampakan fisik secara langsung...... hmmm baiklah kita mulai...
Pusaka kuku macan di dapatkan secara tidak sengaja, maksudnya bukanlah benda awal yang ditargetkan. Pada saat itu saya dan guru sedang mengintai sebuah pusaka besar yang berada di sebuah bukit di daerah Ciawi - gadog Bogor. Bukit ini kembali menjadi tempat favorit untuk berburu, karena selain dekat dengan tempat tinggal saya, juga banyak pusaka yang tersedia di alam bebas ;)
Saat pengintaian kami didampingi dua orang penduduk lokal sebagai guide. Pusaka utama yang menjadi target cukup sulit dideteksi.... Kendati aura keberadaannya telah tampak dari jarak ratusan meter di udara, namun menemukan lokasinya bukanlah pekerjaan mudah. Maklum pusaka kelas atas selain mampu mengendalikan aura, juga bisa menyembunyikan keberadaan sehingga terhindar dari deteksi " radar " orang - orang yang berniat memburunya.
Secara perlahan kami menyusuri daerah yang telah menjadi petunjuk untuk menemukan pusaka tersebut. Konon salah satu guide telah melihat penampakan fisik pusaka namun setelah ditemukan orang lain secara tidak sengaja, namun pusaka itu kembali raib ke alam gaib setelah beberapa hari...mmmm mungkin belum berjodoh dengan sang penemu.
Setelah mengamati jalur - jalur aura yang semakin kentara...sampailah kami disebuah terowongan. Panjang terowongan kira - kira 30 m dan cukup besar untuk dilewati oleh kendaraan pribadi roda empat. Minimnya penerangan di sekitar terowongan dan letaknya yang tersembunyi menjadi tempat strategis bagi persembunyian sebuah pusaka. Dan benar saja, tatkala kami memasuki terowongan, semburan aura pusaka semakin membesar. Guru dan saya saling bertatapan dan memberikan isyarat di sanalah tempatnya. Pusaka berada tepat di tengah terowongan, di tempat yang paling gelap dan menempel di dalam sebuah dinding. Setelah bermeditasi sebentar dan mencoba melakukan kontak batin dengan hodam penguasa pusaka, maka guru menyatakan agar kita segera mundur.
Menurut guru mustahil pusaka ditarik dengan hanya kekuatan kami berdua, bahkan kekuatan sepuluh kami pun belum tentu mampu menariknya. Guru menyarankan cara terbaik untuk menarik benda tersebut adalah dengan wiridan yang jumlahnya bisa ribuan kali dalam hitungan berjam - jam ( 4 - 6 jam bahkan bisa lebih ).
Setelah membakar wewangian dan menyerahkan ubo rampe sebagai syarat "perkenalan" kami beranjak meninggalkan terowongan. Namun belum selesai melangkah tiba - tiba guru berlari mendahului kami bertiga seperti mengejar sesuatu. Reflek kami pun bergegas berusaha menyusul guru dan ingin melihat apa yang terjadi.
Guru segera menunjuk kepada sebuah kunang - kunang yang terbang sekitar 2 meter di atas kepala kami. "Pusaka - pusaka"begitulah guru berseru kepada kami,.....saya cepat menyahut : " tarik - tarik "...... lalu tanpa diminta lagi saya segera mengempos tenaga berusaha menarik menggunakan tenaga dalam. Ada kekhawatiran kunang - kunang terbang semakin tinggi menuju sebuah pohon palem dan akhirnya hilanglah kesempatan.
Tarikan napas panjang saya lakukan sembari posisi kedua tangan seperti menarik sebuah tambang kasat mata dan saya menyerukan kepada guru agar ikut membantu. Tampak guru "menembak" dengan tenaga dalam dan perlahan kunang - kunang terbang semakin rendah dan jatuh tepat di bawah pohon palem. Kedua rekan saya menunjuk kepada lokasi jatuhnya kunang - kunang. Sejurus kemudian guru dan saya tampak mencari - cari dimana keberadaan pusaka yang dibawa kunang - kunang tersebut. Karena rimbunnya rerumputan di sekitar pohon palem, maka usaha pencarian menjadi sulit. Dengan hanya dibekali cahaya senter seadanya guru berusaha mengerahkan mata batin agar dapat menempukan lokasi yang tepat. Saya membantu memagarai lokasi sekitar dengan prana agar hodam pusaka tidak lari.
Tiba - tiba sreeeetttt guru seperti menggaruk rerumputan dan menggenggam sesuatu. Sambil menyeringai dia berkata kepada saya : "Ayo tebak benda apa di tangan saya ini?". Saya mencoba menerka : keris kecil.....hehehehhehe namun ternyata tebakan saya meleset. Benda dalam genggaman guru adalah sebuah kuku macan. Sambil tertawa kami meninggalkan tempat tersebut.
Keesokan harinya saya mendapatkan kabar dari guide lokal bahwa ada salah satu penduduk yang sedang mengarit rumput menemukan sebuah paku payung ukuran besar berwarna kuning. Ternyata menurut guru, semalam sebenarnya ada dua buah pusaka, cuma karena ribet urusan rumput, maka hanya terbawa satu pusaka saja yaitu kuku macan. Hingga kini, guide tetap merahasiakan asal muasal keberadaan paku payung kuning tersebut kepada orang yang menemukannya.
......to be continue..
Hati hati segala bentuk penipuan !! yang mengatasnamakan Ki Awan / Magic Glow Team. Komunikasi selalu dilakukan melalui 2 alternatif berikut :