PERBEDAAN
SPIRITUALITAS DAN KESAKTIAN...... APAKAH BERKORELASI ??
Untuk sebagian kalangan mungkin tema ini basi
dibahas karena telah sangat jelas. Sebagian lagi masi bingung dan belum
paham...sisanya sama sekali tidak mengerti apa pun. Untuk anda yang telah clear disarankan membaca tema lain saja
agar tidak boring okeh !.
Bagi anda yang senang dunia gaib.....baik awam
maupun menggeluti perlahan atau mungkin sekedar hobi, saya yakin sedikit
banyaknya dua hal ini yaitu kesaktian dan tingkat spiritualitas sering kali mixed up dan overlapping.
Mari kita bahas secara ringan dan singkat 2 hal
tersebut dan hubungannya dengan dunia
supranatural.
Spiritualitas
Pandangan penulis akan hal ini merupakan sebuah
tahapan dan proses yang tidak pernah berhenti sampai hembusan nafas terakhir
manusia dalam hidupnya. Spiritualitas merupakan sebuah perjalanan kematangan
jiwa setiap insan. Proses pematangan dan pembelajaran hal ini bisa dalam
berbagai macam bentuk dan jalur. Ada jalur “formal” dan tentu “informal”. Jalur formal biasanya melalui berbagai
lembaga keagamaan / perkumpulan /
kegiatan resmi, dimana pelbagai pelajaran mengenai keagamaan diajarkan dan
diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Sekolah dan berbagai lembaga pendidikan
tentu menyumbang porsi paling besar akan jalur ini.
Jalur informal lebih kepada pemaknaan kematangan
jiwa akan keberadaan Sang Maha Kuasa melalui pengalaman praktis sehari hari dan
pengalaman orang lain. Pemahaman jalur ini khususnya dipelajari dari pengalaman
pribadi, pengamatan terhadap pengalaman orang lain. Sehingga akhirnya hidup itu
sendiri yang akan mendidik sang manusia mencapai tingkatan lebih tinggi dari
aspek spiritualitas. Pada jalur ini
pelajaran hidup bisa datang dari mana saja, dan sering kali kejadian kejadian
ekstrem dalam hidup seseorang akan mengubah keseluruhan pandangan hidup, yang
bermuara kepada penempaan batin luar biasa. Jangan lah heran seorang mantan
preman bisa memiliki tingkat spiritualitas jauh lebih tinggi dari pada mereka
yang notabene seorang ahli agama.
Apa dapat dipahami sampai di sini ?
Intinya spiritualitas tidak selalu terkait dengan
ilmu agama dan seberapa baik pemahaman seseorang akan agamanya. Walaupun bukan
berarti kita menafikan hal tersebut.
Tentu orang yang mengerti agama secara probabilitas diasumsikan memiliki
peluang lebih baik untuk meningkatkan kesadaran jiwa. Namun sekali lagi tidak
harus selalu demikian. Seperti seorang pembunuh bisa menjadi martir,...begitu
pula seorang tukang copet bisa menjadi pemuka agama ternama.
KESAKTIAN
Sering diartikan sebagai sebuah daya / kemampuan
linuwih / kekuatan yang mampu memunculkan berbagai hal hal yang tidak biasa dan
sering kali di luar nalar atau rasio manusia.
Kesaktian juga termaktub didalamnya sebuah
kemampuan dimana tidak dimiliki oleh manusia umumnya. Sebuah kekuatan yang
mampu memancarkan kegaiban dan bisa memanipulasi fenomena / kejadian / hal pada
dimensi gaib maupun dimensi manusia itu sendiri.
Pada batasan tersebut kita sengaja membatasi diri
definisi kesaktian dari sisi kebatinan dan ilmu gaib saja.
Di dalam masyarakat sering kali kita mendengar si
A sakti karena tidak mempan dibacok,..lalu dukun si B sakti karena bisa
menerawang dengan jitu. Lain lagi dengan si C karena bisa merogoh sukmo dan
lain sebagainya.
Dalam dunia kebatinan dan gaib, makin sakti
seseorang tentu makin dihormati dan dianggap makin berpengaruh. Karena semakin
tinggi kesaktian manusia atau hodam / jin, otomatis daya pengaruh dan kekuatan
serta hal hal yang bisa dimanipulasi pun semakin banyak / luas areanya. Untuk
itu kesaktian dalam alam gaib praktis menentukan seberapa tinggi level /
pangkat / keberadaan manusia / jin / hodam.
Bisa saja seorang petani sederhana yang memiliki
tenaga dalam jauh lebih ditakuti dan dihormati bangsa jin dari pada seorang
pejabat kaya raya yang tidak bisa apa apa dalam hal gaib.
Kesaktian pada dasarnya terdiri dari dua komponen
utama di dalamnya, yakni : Kekuatan (
power ) dan Keterampilan ( skill ).
Kedua hal tersebut saling mendukung satu sama
lain dan akan saling menyempurnakan. Kombinasi maut akan terjadi bila power
yang besar bertemu dengan skill yang tinggi.... itulah kelahiran sebuah Magic
atau keajaiban.
Sebuah power yang besar tanpa skill ibarat membacok
kelapa sekuat tenaga dengan golok yang tumpul. Sedangkan skill tanpa power
ibarat mengemudikan mobil berkekuatan mesin besar dengan kecepatan tinggi tanpa
rem yang pakem.
Overlapping
Di dalam masyarakat seringkali terjadi persepsi
yang keliru atara nilai spiritualitas dan kesaktian itu sendiri. Mereka mengira
bahwa orang yang kuat ibadahnya, baik ilmu agamanya juga dalam pemahaman
mengenai teori keagamaan pasti sakti dan memiliki kemampuan batin yang kuat.
Padahal pada kenyataannya tidaklah demikian. Karena sekali lagi spiritualitas
dan kesaktian adalah 2 buah dimensi yang berbeda.
Dalam penyembuhan sebuah penyakit non medis
contohnya,...contoh paling mudah terlihat adalah fenomena kerasukan / kesurupan
( ketempelan ) roh jahat ( hodam / jin ).
Keluarga korban biasanya akan mencari tokoh
pemuka spiritual setempat untuk dimintai pertolongan. Apabila kebetulan si
tokoh tersebut menguasai tenaga dalam / kebatinan atau bahkan sedikit banyak
mempelajari ilmu gaib tentu masalah mudah teratasi. Namun menjadi masalah
ketika tokoh tersebut tidak memiliki dasar keilmuan utk penyembuhan non medis.
Alhasil korban akan terus kerasukan selama berjam jam tanpa titik terang
kesembuhan.
Pada kasus di atas kesalahan bukan kepada sang
tokoh, juga tidak bisa diarahkan kepada keluarga korban 100 %. Yang ada adalah
mispersepi dan pemahaman antara ilmu gaib dan ilmu spiritual /agama.
Ini bukan berarti ilmu spiritual / agama tidak
bisa utk menyembuhkan kerasukan, namun biasanya diperlukan kompetensi dan skill
khusus di bidang kebatinan utk penanganan kerasukan secara efektif. Bagi juru sembuh yang memiliki kekuatan batin besar
dan skill tinggi, menyembuhkan kerasukan kerap kali hanya hitungan menit bahkan
detik. Kombinasi kekuatan batin / gaib dan spiritual tentu akan menjadi hal
yang amat efektif utk penanganan hal tersebut.
Fenomena lain yang penulis amati adalah adanya
orang orang sakti yang dianggap memiliki tingkat spiritualitas tinggi. Banyak
sekali para tokoh sakti memiliki ribuan murid dan ratusan padepokan namun tidak
memiliki nilai spiritualitas yang sama tinggi dengan kebatinannya. Boro boro
teori teologi dan filsafat,....wong sekola formal aja sangat minim. Ini bukan
berarti menafikan mereka yang berpendidikan rendah namun sangat dalam ilmu
agamanya. Karena belajar keagamaan dan spiritualitas tidak mesti dari jalur
formal bukan ? ;)
Kembali ke para tokoh sakti yang telah kadung dipercaya masyarakat dan
murid murid memiliki spiritualitas tinggi. Bila tidak berhati hati, maka
cenderung akan timbul mispersepsi dan kesalahtafsiran yang makin mendalam.
Terlebih lagi bila si Tokoh sakti tersebut “menyebarkan ajaran tertentu” dan
cenderung bertentangan dengan nilai nilai kebenaran dan kemanusiaan. Sungguh
berbahaya bukan ?
Jadi sekali lagi ...sakti belum tentu memiliki
ahlak yang baik dan benar. Apalagi sampai mengajarkan ajaran spiritual tertentu
kepada murid muridnya.
Kita sebagai anggota dan bagian dari masyarakat
sudah mesti lebih dewasa dan mampu membedakan semua itu. Semua ajaran apa pun
itu, baik kebatinan maupun spiritualisme tentu tidak boleh bertentangan dengan
nilai kemanusiaan dan HAM.
Banyak oknum tokoh sakti yang cenderung
menyimpang ahlaknya, sebanyak orang “suci” yang tidak memiliki kemampuan batin
apa pun.
Namun bagi mereka yang mampu memiliki keduanya,
tentu menjadi sebuah kelebihan yang amat berguna di tengah masyarakat. Menjadi
panutan ahlak sekaligus menyebarkan ajaran kebenaran dengan penuh kekuatan maha
dasyat. Silahkan simak cerita cerita di Nusantara yang diceritakan secara turun
temurun bagaimana kesaktian para tokoh sakti seperti wali songo amat membantu
dalam penyebaran pengaruh agama di tanah air.
Tuhan telah menganugerahi setiap insan dengan
berbagai talentanya...biarlah mereka yang mengerti menerima pengajaran ini.
Sebagai sebuah kesimpukan akhir dari tulisan ini,
spiritualitas dan kesaktian adalah dua kontinum yang berbeda, dan tidak
berkorelasi sama sekali karena 2 buah faset yang berlainan. Namun demikian,
pendalaman kedua bidang tersebut dapat menunjang satu sama lain. Sama seperti cinta yang menjadi amat luar biasa bila
ditunjang dengan kekuatan. ;)
***ORANG SAKTI ADALAH ORANG BIASA, YG TAMPAK LUAR BIASA DIMATA ORANG ORANG TIDAK BIASA
***ORANG SAKTI ADALAH ORANG BIASA, YG TAMPAK LUAR BIASA DIMATA ORANG ORANG TIDAK BIASA
Salam Dulur Batin
Ki Awan
**. Hati hati segala bentuk penipuan !! yang mengatasnamakan Ki Awan / Magic Glow Team. Komunikasi selalu dilakukan melalui 2 alternatif berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar