Selasa, 10 Mei 2016

PERBEDAAN SPIRITUALITAS DAN KESAKTIAN...... APAKAH BERKORELASI ??


PERBEDAAN SPIRITUALITAS DAN KESAKTIAN...... APAKAH BERKORELASI ??


https://api.whatsapp.com/send?phone=6281212233535

IG : @kiawan357

Youtube : Ki Awan

Untuk sebagian kalangan mungkin tema ini basi dibahas karena telah sangat jelas. Sebagian lagi masi bingung dan belum paham...sisanya sama sekali tidak mengerti apa pun. Untuk anda yang telah clear disarankan membaca tema lain saja agar tidak boring okeh !.

Bagi anda yang senang dunia gaib.....baik awam maupun menggeluti perlahan atau mungkin sekedar hobi, saya yakin sedikit banyaknya dua hal ini yaitu kesaktian dan tingkat spiritualitas sering kali mixed up dan overlapping.

Mari kita bahas secara ringan dan singkat 2 hal tersebut dan hubungannya dengan dunia 
supranatural.

Spiritualitas




Pandangan penulis akan hal ini merupakan sebuah tahapan dan proses yang tidak pernah berhenti sampai hembusan nafas terakhir manusia dalam hidupnya. Spiritualitas merupakan sebuah perjalanan kematangan jiwa setiap insan. Proses pematangan dan pembelajaran hal ini bisa dalam berbagai macam bentuk dan jalur. Ada jalur “formal” dan tentu “informal”.  Jalur formal biasanya melalui berbagai lembaga keagamaan / perkumpulan  / kegiatan resmi, dimana pelbagai pelajaran mengenai keagamaan diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Sekolah dan berbagai lembaga pendidikan tentu menyumbang porsi paling besar akan jalur ini.

Jalur informal lebih kepada pemaknaan kematangan jiwa akan keberadaan Sang Maha Kuasa melalui pengalaman praktis sehari hari dan pengalaman orang lain. Pemahaman jalur ini khususnya dipelajari dari pengalaman pribadi, pengamatan terhadap pengalaman orang lain. Sehingga akhirnya hidup itu sendiri yang akan mendidik sang manusia mencapai tingkatan lebih tinggi dari aspek spiritualitas.  Pada jalur ini pelajaran hidup bisa datang dari mana saja, dan sering kali kejadian kejadian ekstrem dalam hidup seseorang akan mengubah keseluruhan pandangan hidup, yang bermuara kepada penempaan batin luar biasa. Jangan lah heran seorang mantan preman bisa memiliki tingkat spiritualitas jauh lebih tinggi dari pada mereka yang notabene seorang ahli agama.

Apa dapat dipahami sampai di sini ?

Intinya spiritualitas tidak selalu terkait dengan ilmu agama dan seberapa baik pemahaman seseorang akan agamanya. Walaupun bukan berarti  kita menafikan hal tersebut. Tentu orang yang mengerti agama secara probabilitas diasumsikan memiliki peluang lebih baik untuk meningkatkan kesadaran jiwa. Namun sekali lagi tidak harus selalu demikian. Seperti seorang pembunuh bisa menjadi martir,...begitu pula seorang tukang copet bisa menjadi pemuka agama ternama.

KESAKTIAN




Sering diartikan sebagai sebuah daya / kemampuan linuwih / kekuatan yang mampu memunculkan berbagai hal hal yang tidak biasa dan sering kali di luar nalar atau rasio manusia.
Kesaktian juga termaktub didalamnya sebuah kemampuan dimana tidak dimiliki oleh manusia umumnya. Sebuah kekuatan yang mampu memancarkan kegaiban dan bisa memanipulasi fenomena / kejadian / hal pada dimensi gaib maupun dimensi manusia itu sendiri.
Pada batasan tersebut kita sengaja membatasi diri definisi kesaktian dari sisi kebatinan dan ilmu gaib saja.

Di dalam masyarakat sering kali kita mendengar si A sakti karena tidak mempan dibacok,..lalu dukun si B sakti karena bisa menerawang dengan jitu. Lain lagi dengan si C karena bisa merogoh sukmo dan lain sebagainya.

Dalam dunia kebatinan dan gaib, makin sakti seseorang tentu makin dihormati dan dianggap makin berpengaruh. Karena semakin tinggi kesaktian manusia atau hodam / jin, otomatis daya pengaruh dan kekuatan serta hal hal yang bisa dimanipulasi pun semakin banyak / luas areanya. Untuk itu kesaktian dalam alam gaib praktis menentukan seberapa tinggi level / pangkat / keberadaan manusia / jin / hodam.

Bisa saja seorang petani sederhana yang memiliki tenaga dalam jauh lebih ditakuti dan dihormati bangsa jin dari pada seorang pejabat kaya raya yang tidak bisa apa apa dalam hal gaib.
Kesaktian pada dasarnya terdiri dari dua komponen utama di dalamnya, yakni : Kekuatan ( power ) dan Keterampilan ( skill ).

Kedua hal tersebut saling mendukung satu sama lain dan akan saling menyempurnakan. Kombinasi maut akan terjadi bila power yang besar bertemu dengan skill yang tinggi.... itulah kelahiran sebuah Magic atau keajaiban.

Sebuah power yang besar tanpa skill ibarat membacok kelapa sekuat tenaga dengan golok yang tumpul. Sedangkan skill tanpa power ibarat mengemudikan mobil berkekuatan mesin besar dengan kecepatan tinggi tanpa rem yang pakem.

Overlapping

Di dalam masyarakat seringkali terjadi persepsi yang keliru atara nilai spiritualitas dan kesaktian itu sendiri. Mereka mengira bahwa orang yang kuat ibadahnya, baik ilmu agamanya juga dalam pemahaman mengenai teori keagamaan pasti sakti dan memiliki kemampuan batin yang kuat. Padahal pada kenyataannya tidaklah demikian. Karena sekali lagi spiritualitas dan kesaktian adalah 2 buah dimensi yang berbeda.

Dalam penyembuhan sebuah penyakit non medis contohnya,...contoh paling mudah terlihat adalah fenomena kerasukan / kesurupan ( ketempelan ) roh jahat ( hodam / jin ).
Keluarga korban biasanya akan mencari tokoh pemuka spiritual setempat untuk dimintai pertolongan. Apabila kebetulan si tokoh tersebut menguasai tenaga dalam / kebatinan atau bahkan sedikit banyak mempelajari ilmu gaib tentu masalah mudah teratasi. Namun menjadi masalah ketika tokoh tersebut tidak memiliki dasar keilmuan utk penyembuhan non medis. Alhasil korban akan terus kerasukan selama berjam jam tanpa titik terang kesembuhan.

Pada kasus di atas kesalahan bukan kepada sang tokoh, juga tidak bisa diarahkan kepada keluarga korban 100 %. Yang ada adalah mispersepi dan pemahaman antara ilmu gaib dan ilmu spiritual /agama.

Ini bukan berarti ilmu spiritual / agama tidak bisa utk menyembuhkan kerasukan, namun biasanya diperlukan kompetensi dan skill khusus di bidang kebatinan utk penanganan kerasukan secara efektif. Bagi  juru sembuh yang memiliki kekuatan batin besar dan skill tinggi, menyembuhkan kerasukan kerap kali hanya hitungan menit bahkan detik. Kombinasi kekuatan batin / gaib dan spiritual tentu akan menjadi hal yang amat efektif utk penanganan hal tersebut.

Fenomena lain yang penulis amati adalah adanya orang orang sakti yang dianggap memiliki tingkat spiritualitas tinggi. Banyak sekali para tokoh sakti memiliki ribuan murid dan ratusan padepokan namun tidak memiliki nilai spiritualitas yang sama tinggi dengan kebatinannya. Boro boro teori teologi dan filsafat,....wong sekola formal aja sangat minim. Ini bukan berarti menafikan mereka yang berpendidikan rendah namun sangat dalam ilmu agamanya. Karena belajar keagamaan dan spiritualitas tidak mesti dari jalur formal bukan ? ;)

Kembali ke para tokoh sakti  yang telah kadung dipercaya masyarakat dan murid murid memiliki spiritualitas tinggi. Bila tidak berhati hati, maka cenderung akan timbul mispersepsi dan kesalahtafsiran yang makin mendalam. Terlebih lagi bila si Tokoh sakti tersebut “menyebarkan ajaran tertentu” dan cenderung bertentangan dengan nilai nilai kebenaran dan kemanusiaan. Sungguh berbahaya bukan ?

Jadi sekali lagi ...sakti belum tentu memiliki ahlak yang baik dan benar. Apalagi sampai mengajarkan ajaran spiritual tertentu kepada murid muridnya.
Kita sebagai anggota dan bagian dari masyarakat sudah mesti lebih dewasa dan mampu membedakan semua itu. Semua ajaran apa pun itu, baik kebatinan maupun spiritualisme tentu tidak boleh bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan HAM.

Banyak oknum tokoh sakti yang cenderung menyimpang ahlaknya, sebanyak orang “suci” yang tidak memiliki kemampuan batin apa pun.

Namun bagi mereka yang mampu memiliki keduanya, tentu menjadi sebuah kelebihan yang amat berguna di tengah masyarakat. Menjadi panutan ahlak sekaligus menyebarkan ajaran kebenaran dengan penuh kekuatan maha dasyat. Silahkan simak cerita cerita di Nusantara yang diceritakan secara turun temurun bagaimana kesaktian para tokoh sakti seperti wali songo amat membantu dalam penyebaran pengaruh agama di tanah air.

Tuhan telah menganugerahi setiap insan dengan berbagai talentanya...biarlah mereka yang mengerti menerima pengajaran ini.

Sebagai sebuah kesimpukan akhir dari tulisan ini, spiritualitas dan kesaktian adalah dua kontinum yang berbeda, dan tidak berkorelasi sama sekali karena 2 buah faset yang berlainan. Namun demikian, pendalaman kedua bidang tersebut dapat menunjang satu sama lain. Sama seperti  cinta yang menjadi amat luar biasa bila ditunjang dengan kekuatan. ;)


***ORANG SAKTI ADALAH ORANG BIASA, YG TAMPAK LUAR BIASA DIMATA ORANG ORANG TIDAK BIASA


Salam Dulur Batin

Ki Awan

**. Hati hati segala bentuk penipuan !! yang mengatasnamakan Ki Awan / Magic Glow Team. Komunikasi selalu dilakukan melalui 2 alternatif berikut :

www.magicglowteam.com  /  WA : 0812-1223-3535



Tidak ada komentar:

Posting Komentar