KOMPETENSI PARANORMAL
Silahkan baca utk anda yg niat jadi dukun ;)
https://api.whatsapp.com/send?phone=6281212233535
IG : @kiawan357
Youtube : Ki Awan
Tulisan ini dibuat karena banyaknya pertanyaan dan minat para
pembaca yang ingin berkecimpung di dunia paranormal. Sebenarnya untuk menjadi
seorang dukun itu sulit sulit susah,.....dan sekaligus gampang gampang
mudah J. Kenapa bisa demikian ?
Dunia
kebatinan adalah dunia yang sangat halus dan erat dengan jiwa karsa seorang
manusia. Di dalamnya banyak aspek art (
seni ) yang menentukan keberhasilan orang dalam upaya menjadi dukun “sakti”
atau paten.
Tidak beda dengan seorang pedagang / pebisnis
ulung, atau seorang pelukis maka menjadi dukun di”tuntut” memiliki kepekaan
rasa / sense / feeling yang mumpuni.
Dalam dunia spiritual sense yang amat diperlukan
tersebut dikenal dengan indra ke 6.
APA ITU INDRA
KEENAM ??
Penulis berpikir kiranya
tidak perlu menuliskan panjang lebar mengenai indra satu ini, karena telah
begitu banyak artikel membahasnya. Dari mulai pengertian sampai kepada cara
melatihnya. Oleh karena itu saya mencoba menyajikan secara sederhana tentang
inti pengertian indra ke 6 dari sisi teknis praktek keparanormalan sehari hari.
Indra
ke 6 merupakan sebuah rasa, dimana rasa ini muncul bukan karena 5 indra fisik ,
namun lebih ke indra batin. Secara umum indra ke 6 bisa bermanifestasi dalam
berbagai macam bentuk, biasanya ada 3 – 4 yang dominan, yakni :
Visual ; Auditorik ; Sensasi di indra perasa ( kulit / bulu kuduk ) ; Penciuman
Tiap orang akan menampilkan rasa
yang lebih utama / dominan sesuai dengan genetik “batin” yang dikandung, dan
talenta yang diberikan Tuhan. Genetik batin erat kaitannya dengan kadar
berbagai hormon dalam tubuh, salah satu dikenal dengan melatonin. Untuk itu
jangan heran ada murid cukup latian sekali langsung bisa atau ada yang latihan
puluhan tahun belum bisa atau kemajuan amat lambat. Ibarat kadar IQ menjadi
acuan kecerdasan seseorang, begitu pula kadar hormon – hormon “batin” menjadi
acuan seberapa besar potensi “kedukunan / kesaktian batin / kegaiban” dalam
diri seorang manusia.
Mereka yang memiliki garis keturunan
seorang dukun tentu secara genetis diuntungkan. Karena selain secara fisik
kadar hormon mereka lebih siap – lebih banyak, tentu proses pembelajaran akan
lebih cepat karena dipandu secara teratur dan turun – temurun. Namun demikian
jangan berkecil hati bagi anda yang tidak ada latar belakang keluarga sama
sekali dalam dunia batin. Semua hal bisa dipelajari selama ada kemauan dan
kesungguhan hati, termasuk kebatinan. Banyak tokoh sakti ternama yang berlatar
belakang kelam pada masa masa sebelumnya, baik sebagai preman, sekedar calo
terminal, pemulung, pengemis, sampai perampok
dan pembunuh bayaran. Latar belakang keluarga mereka juga jauh dari
keparanormalan apalagi kebatinan.
Kita
akan membahas satu per satu karakteristik indra ke 6, karena pada dasarnya
dunia batin / gaib adalah perluasan dari indra ke 6. Siapa bisa menguasai dan
memanfaatkan secara maksimal tentu akan memperoleh manfaat terbanyak.
a.
Visual :
Penampakan
visual dalam arti di sini bisa berupa penampakan dalam benak batin ( mata hati
) maupun penampakan gaib secara real yang terlihat dengan mata fisik. Bisanya
penampakan mata fisik lebih sulit dan jarang terjadi dibandingkan mata batin.
Dan utk sampai bisa menguasai penampakan mata fisik biasanya harus melewati
penguasaan mata batin yang baik dan sempurna.
Penampakan
visual dalam kebatinan bisa berupa pancaran cahaya – cahaya dalam aneka bentuk
dan warna. Berupa sinar...atau bisa saja sekelebatan bayangan hitam yang hanya
tampak sesaat pada ujung mata anda. Bentuk lain bisa berupa kepulan asap,...
bentuk bentuk seperti “jubah” atau bahkan bentuk bentuk lain yang terkesan aneh
serta janggal.
Pada
intinya penampakan tersebut ada karena tangkapan indra batin dan bukan karena
kita sedang menghayal atau membayangkan sesuatu / memvisualisasikan sebuah
hal. Pada tahap awal, biasanya sedikit
kesulitan membedakan penampakan visual yang murni karena ada fenomena gaib,
atau sekedar halusinasi. Solusi hal ini salah satunya bisa bertanya kepada
mereka yang lebih berpengalaman hingga bisa di cross cek lebih jauh.
Perlu
kebijaksanaan dan sekaligus keyakinan akan apa yang kita alami,...dengan
berjalannya waktu, seiring jam terbang latian,..maka kita akan semakin dewasa
dan mampu membedakan mana halusinasi, imajinasi, sugesti dan fenomena gaib
sebenarnya.
Pada
tahap lanjut bagi murid murid yang telah mahir, kemampuan melihat gaib sudah
sama halnya melihat dengan dunia fisik di lingkungan sekitar kita. Dalam arti
bukan lagi melihat tv hitam – putih atau sekelas dvd bajakan belum ori (
wkwkkwkwk ),... melainkan 98 % sama dengan alam fisik dimensi manusia dengan
kualitas tayangan HD. ;)
b.
Auditorik
Dalam pembelajaran kebatinan umumnya ketika siswa
/ murid telah menguasai penglihatan gaib ( “terbuka
mata batin” ) / maka pelajaran selanjutnya adalah menurunkan frekuensi
pendengaran serendah mungkin. Hal ini berguna agar mampu menangkap gelombang –
gelombang suara di luar range manusia
normal. Dengan meditasi teknik tertentu dimungkinkan menurunkan gelombang otak
sampai ke level alfa atau delta bahkan tetha.
Mampu kah manusia mendengar suara gesekan setetes
air di tembok kamar saat meditasi ? sekedar mendengar suara semut berjalan di
lantai ? atau bahkan berkomunikasi dengan hewan ? Silahkan tanyakan hal hal ini kepada praktisi
kebatinan senior di lingkungan anda. hehehhe
Setelah mampu melihat dan mendengar suara gaib, diharapkan
siswa telah mampu berkomunikasi kepada sosok sosok gaib / hodam secara lebih
baik dan efektif. Kedua skill set di
atas amat penting agar jangan sampai salah tangkap dan salah tafsir ketika
melakukan kontak batin dengan hodam atau dengan manusia lain ( telepati ).
Kedua hal itu pula menjadi pondasi dasar teramat penting utk pengembangan ilmu
selanjutnya baik ilmu khodam, terawangan, raga sukma sampai kepada pecah raga.
Seperti kemampuan visual,...maka kepada mereka
yang telah banyak jam terbangnya ...mendengar suara batin / gaib bisa sama
jelasnya dengan suara fisik. Bahkan seolah mereka bukan lagi mendengar gaib
dengan batin / hati, namun dengan telinga fisik itu sendiri layaknya dalam
kehidupan sehari hari.
c. Sensasi di indra perasa kulit
Sensasi ini sebenarnya lebih
keren di sebut sebagai SIR
........... dalam pembelajaran batin
sudah tidak asing penggunaan sir ini. Secara teknis sir adalah perasaan bulu
kuduk meremang / merinding dan sensasi yang terasa sangatlah khas. Mirip
seperti ketika anda tiba tiba ketakutan saat berada dalam sebuah tempat gelap
seorang diri. Tips membedakan sir objek
gaib (interaksi aura gaib) dengan ketakutan alamiah adalah sbb :
Bila anda memikirkan hal
hal menyeramkan sesaat sebelum bulu kuduk berdiri, biasanya itu adalah
ketakutan secara natural dan lebih ke aspek fisik belaka. Sebaliknya apabila
anda dalam kondisi tenang dan tidak takut secara alamiah, bahkan mungkin sedang
asik mengerjakan sesuatu ( misal bekerja di kantor seorang diri saat pegawai
lain telah pulang)...lalu tiba – tiba bulu kuduk meremang / berdiri. Nah itu
bisa dikatakan 99 % sir. Artinya ada interaksi tubuh anda dengan dimensi gaib.
Interaksi itu tertangkap batin anda dan mengejawantah dalam bentuk bulu kuduk
berdiri tadi.
Radar setiap insan
terhadap pesan gaib atau gelombang gaib berbeda beda. Ada yang lebih peka di
mata, auditorik, termasuk di sir ( indra kulit ). Bila mana sampai demikian
pada cerita di atas, dimana sir terasa sangat kuat, bulu kuduk meremang... itu
biasanya ada sosok gaib sangat dekat dengan anda...... ( sekitar 3 m, bahkan
kurang hehehehhe )... so yang sering pulang larut malam di kantor...sekarang
uda tau kan kenapa wkwkwkwkwkk. Mungkin dibenak anda timbul pertanyaan ? trus
gimana dunk kl ketemu situasi spt itu ? hehehhe silakan kontak sy aja..karena
sy tidak ingin membahas lebih jauh tips nya di artike ini ;)
Sir memiliki keunggulan tertentu dalam mendeteksi
fenomena gaib, khususnya kehadiran sosok sosok gaib. Kendati tidak “sejelas”
penglihatan batin visual dalam “melihat objek gaib”...namun sir yang telah
terasah baik mampu secara otomatis mendeteksi kehadiran hodam. Hal ini
menyebabkan orang yang memiliki sir sempurna akan tetap mampu mendeteksi hodam
kapan pun dimana pun ( kecuali saat tidur – utk para master tingkat atas,
mitosnya bahkan ketika tidur pun mereka bisa mengetahui tatkala sir mereka
mendeteksi hodam / serangan ).
Rasa sir menjadi alarm tersendiri bagi pemiliknya
akan kehadiran “pihak” lain disekitar. Ibarat early warning sign, maka sir selalu dapat diandalkan dan tidak
mudah tertipu dengan trick trick dari para hodam itu sendiri. Walaupun hodam
bersembunyi di sebuah objek misal sebatang pohon atau bersembunyi di atas
plafon atap, maka selama ada interaksi / kontak prana hodam dengan si pemilik
sir tentu akan terdeteksi. Sir juga memiliki batas jangkauan yang berbeda beda
tiap orang. Makin ahli, maka luas covered
area kepekaan otomatisnya semakin luas.
d.
Penciuman
Mereka yang memiliki kepekaan batin pada area penciuman akan
mampu mendeteksi kedatangan sesosok hodam melalui bau bauan di udara. Wangi
atau bau - bauan tersebut bisa berupa berbagai macam kembang : melati, mawar,
kantil, aneka rokok atau lisong,.... sampai kepada bau yang kurang sedap
semisal bau kecut bahkan bau bangkai busuk.
Umumnya wewangian tersebut dapat menjadi acuan “identitas”
sosok hodam yang hadir. Hodam hodam gelap dan bermaksud jahat biasanya bersifat
agresif dan bahkan berbau menyengat. ( kehadiran sosok gunderuwo seringkali
diikuti dengan bau bangkai ). Berbeda dengan hodam hodam putih yang memiliki
kemampuan pengasihan biasanya bersifat harum dan lebih lembut karakternya.
Dari uraian diatas kembali ditekankan bahwa untuk menjadi
seorang paranormal, amatlah penting mengasah dan memiliki kepekaan batin /
indra ke enam. Sukur – sukur apabila kepekaannya merangkap 4 aspek tersebut (
visual , pendengaran, kulit dan penciuman ),... Fakta dilapangan menguasai 2 – 3 aspek saja sudah bagus... ;)
Dalam pengertian terbalik, bila ada orang menguasai satu
aspek indra batin, artinya dapat dibilang orang tersebut telah memiliki indra
ke enam. Dimana secara batiniah dia mampu menangkap sinyal sinyal gaib melalui
indra batin yang aktif tersebut.
Perluasan Indra ke 6 –
Hati / batin
Sebenarnya di luar ke 4 aspek indra batin yang telah kita
bahas di atas,..masih ada lagi satu aspek indra ke enam yang teramat
penting,...... yakni kepekaan rasa / hati / batin.
Dengan berbagai teknik olah rasa / olah batin dan meditasi
atau ritual tirakat tertentu,..biasanya kepekaan batin akan muncul seiring
porsi latian dan jam terbang.
Kepekaan ini bersifat amat halus, karena bersumber dari kalbu
di dalam hati. Jauh dilubuk dan relung perasaan terdalam.
“Indra” yang satu ini lebih berpusat di cakra jantung, dimana
kontemplasi mendalam yang memfokuskan diri ke perasaan atau kalbu akan
meningkatkan sensitivitasnya.
Dalam diri orang yang terlatih baik, indra ini memungkinkan
lahirnya feeling dan intuisi yang semakin peka. Seolah oleh bisa “membaca” masa
depan dan masa lalu dari sebuah peristiwa. Menebak berbagai hal,... dan kepada
hal hal yang bersifat penerawangan.
Indra hati ini bekerja sama dengan indra visual sehingga memungkinkan
orang untuk melihat hodam/ hal hal gaib. Bila seseorang melihat gaib dengan
mata fisik tertutup, artinya ia lebih mengandalkan fungsi dari mata hati.
Sebaliknya apabila melihat hodam dengan mata fisik terbuka, artinya ada
koordinasi sangat baik antara kepekaan indra visual ( jg mata fisik ) dengan indra hati /
perasaaan.
**Bagi mereka yang sangat ahli / berbakat dibidang visual
batin,..bahkan dimungkinkan melihat hodam murni hanya mengandalkan mata fisik
belaka ( mata terbuka ) tanpa keterlibatan indra hati / batin / perasaan sama
sekali.
Kendati demikian bukan berarti feeling hanya bisa dicapai
dengan latihan di cakra jantung. Mereka yang berlatih di cakra ajna pun dapat
saja memiliki kepekaan batin dan seolah olah memiliki kebijaksanaan utk
mengetahui hal hal yang akan terjadi, dimana intuisi dan insting menjadi amat
tajam.
Kita kembali ke topik awal, mengenai kompetensi lain utk
menjadi orang “pintar” hehehehe...
Selain hard skill
diperlukan juga soft skill khusus
agar anda pantas menyandang gelar orang sakti J.
1.
Keberanian
Pernahkan anda bertemu / mendengar cerita seseorang dengan tangan
kosong berani menghadapi keroyokan
preman berjumlah 5 orang atau lebih, bahkan mungkin diantaranya menggunakan
senjata, namun ketika melewati areal pekuburan lari tunggang langgang ???
Atau justru orang berani seorang diri berhari
hari di sebuah makam keramat terpencil, tapi ketika berhadapan dengan orang
lain cenderung takut ???
Itulah kenyataan yang terjadi, dan dalam
kebatinan justru orang kedua memiliki chance
keberhasilan lebih tinggi dari pada orang pertama.
Bila anda ingin menjadi dukun top, urat takut
anda terhadap hal hal gaib harus sudah putus. Jangankan ke makam sendirian pada
malam jumat kliwon, tidur dalam gua terpencil gelap gulita pun harus sudah
terbiasa. Bukan hanya rasa takut terhadap jin jin dan hodam hodam getanyangan
yang perlu di eliminasi. Namun juga terhadap ancaman binatang buas / berbisa
ketika ritual ekstrim dilakoni, semisal daerah hutan, gua, pegunungan, sampai
gua gua dalam karang di pesisir pantai. Dimana terkadang untuk masuk ke dalamnya
perlu menyelam / merangkak terlebih dahulu.
*Akan menjadi hiburan tersendiri bagi praktisi
kebatinan apabila menyaksikan seorang dukun “sakti” yang ketakutan berada di
makam angker wkwkwkwkwk
Rasa takut tidak mungkin dihilangkan, karena itu
merupakan basic instinct manusia
secara kodrati. Kita hanya perlu melatih mengendalikan rasa takut itu.
Pengendalian terarah akan meningkatkan rasa percaya diri, selanjutnya jam
terbang menuntun pemahaman kepada hakikat kita bagai butiran pasir di alam
semesta nan besar.
Ujian mental kepada para murid biasa dilakukan
sang guru secara bertahap,sesuai tingkat keberanian masing masing. Ketika telah
tiba waktunya, sosok ekstrim aneka jin dengan bentuk dan rupa menyeramkan akan
dimunculkan dan dipertemukan kepada sang murid. Seringkali sosok itu begitu
menyedihkan sekaligus menjijikan atau sangat amat menyeramkan, sehingga serasa
anda ingin menelan kepala anda sendiri...... hufffttttt
Ketika beberapa step ujian berhasil dilewati,
maka akan lahirlah keberanian yang mumpuni untuk menghadapi berbagai bentuk
cobaan real di lapangan. Bukankah sudah semestinya manusia hanya takut kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa ?
Bagi anda yang bernyali kecil akan hal hal
gaib,...jangan bersedih...lawan lah rasa takut itu dan kendalikan !!!,...selama
berupaya dan yakin tentu akan ada peningkatan keberanian. ;)
2.
Ketenangan
Ini bukan sama sekali berarti semua dukun
bersifat pasif dan tidak agresif. Sama sekali bukan itu, banyak dukun jago yang
sifatnya unik dan menjurus ke tempramental. Namun demikian tentunya tidak
setiap saat dukun tersebut mengumbar emosi dan amarahnya.
Tenang tidak identik dengan lamban dan pasif,
namun tenang lebih kepada penguasaan diri akan situasi lingkungan dan juga bagaiman
cara menanggapi stimulus external
tersebut. Padi semakin berisi maka semakin merunduk, begitu pula biasanya orang
yang berilmu tinggi akan cenderung kalem dan tidak senang untuk menyombongkan
diri. Karena ketika telah mencapai tahap tertinggi, dia akan menyadari bahwa
sesungguhnya semua hanyalah kosong. ( Cckckckckck
ketinggian neh bahasa nya ,...)
Hmmm ok back to reality... ;)
Sikap tenang akan banyak menguntungkan bagi
seorang praktisi kebatinan maupun tenaga dalam, hal ini ibarat anda memancu
kendaraan di tol dengan kecepatan konstan,..misalnya 80 km/jam. Dengan kondisi tenang dan stabil, aura & power
tubuh tidak cepat terkikis habis karena emosi yang tidak terkontrol.
Tenang juga bukan berarti malas untuk bergerak.
Hampir semua teori perilaku dan nasehat orang bijak menyarankan kita bersikap
tenang dalam menghadapi situasi apa pun. Nah nasihat itu kiranya sangat
bermanfaat dalam mengolah kebatinan.
Semakin lama seorang berlatih kebatinan, sikap
tenang semakin dalam, karena pengaruh hormon internal semakin banyak akibat
meditasi / tirakat yang dilakukan.
Sikap tenang memungkinkan pancaran aura lebih
konstan dan halus. Juga memungkinkan praktisi menyimpan lebih banyak power
dibandingkan mereka yang beraliran “panas”...
**Pada beberapa aliran, dan pada beberapa jenis
keilmuan bahkan tanpa sikap tenang, ilmu yang telah ada dalam diri praktisi
tidak bisa dipraktekan atau dimunculkan.
3.
Disiplin & Komitmen
Kiranya untuk berhasil dibidang apapun disiplin
menjadi syarat mutlak dan tidak bisa ditawar lagi. Begitu pula dalam melatih
kebatinan. Layaknya mereka yang berlatih bela diri kungfu, seperti legenda
Bruce Lee, seperti itu pulalah beratnya porsi latihan dalam memaksimalkan potensi
kebatinan.
Penulis telah bertemu begitu banyak orang yang
memiliki potensi daya batin tinggi / berbakat secara gaib, namun gagal hanya
karena tidak mampu mendisiplinkan diri. Latihan seenaknya,....kalau inget
saja,....atau seperlunya saja......
Sesuatu yang on
dan off seperti itu tidak akan maju dengan pesat.
Perkembangan berjalan lambat ibarat kura kura di kutub selatan yang bermimpi
main ke kutub utara ;)
Penting tidak hanya disiplin soal latian, intensitas
dan porsi, melainkan juga soal waktu.
Banyak jenis jenis tirakat batin yang amat sangat
memerlukan disiplin tinggi. Malah pada esensinya latihan kebatinan adalah
latihan kedisiplinan mental, spiritual. Siapa yang bisa mengendalikan diri, ego
dan napsunya tentu serta merta akan mengalami quantum leap dalam semua potensi batiniah.
Komitment, artinya sadar dan terus
berusaha menjalani apa yang telah menjadi pilihannya. Menjadi paranormal top
bukanlah cita cita yang gampang,..... sebaliknya bagi mereka yang komit dengan
jalan hidup praktisi kebatinan, hal itu jg bukan merupakan sesuatu yang sulit
Komit artinya sadar dengan segala tanggungjawab
yang terjadi dengan latihan kebatinan dan “profesi”sebagai paranormal. Tanpa
komitment maka sebuah disiplin diri akan kehilangan makna sehingga menjadi
sebuah rutinitas biasa, bak robot dan mesin otomatis.
Namun komitmen tinggi akan menjadi bahan bakar
yang terus menyala dan memberikan “energi” semangat bagi para pemeganngya. Ia
kan terus membimbing menuju level lebih tinggi dan memaksimalkan mereka mereka
yang teguh memegangnya.
Tentu tidak bisa hari ini komit menjalani latihan
berat selama beberapa bulan... lalu ternyata 2 minggu kemudian berubah komitment
ingin menjadi orang awam saja. Hari ini A besok B,...orang dengan tipe seperti
ini tidak akan berhasil. Tidak hanya dalam kebatinan, ..bahkan dalam dunia
politik pun sikap seperti ini hanya akan memunculkan komedi konyol
menggelikan.... piss ah ;)
Akhir kata,...bila anda tidak sanggup untuk mengekang diri, tidak mau cape...hanya
cari short cut....mau terima beres
dan enak... semua serba instan..maka lupakan lah cita cita paranormal anda. Hal
ini bukan menafikan cara cara cepat dalam pembelajaran...atau bahkan lompat
materi untuk mempercepat proses belajar. Namun sikap mau enak tanpa usaha hanya
akan melahirkan paranormal kelas teri yang seringkali berakibat fatal dan
menjadi aib bagi praktisi kebatinan sesungguhnya.
Komit dengan profesi sebagai paranormal,,jg
artinya anda harus bersiap dengan segala tekanan sosial. Bisa datang dari rekan,..sahabat
karib. ....pasangan,..keluarga bahkan
orang tua sendiri. Hal ini karena tidak semua elemen masyarakat bisa menerima profesi paranormal. Banyak yang
salah kaprah dan salah persepsi. Ditambah dengan praktik praktik oknum dukun
hitam..memperparah corat marit konotasi paranormal di tengah masyarakat.
Komitmen baik dan stabil akan membantu anda berada dalam “badai” tersebut, dan
akhirnya menunjukan kepada dunia siapa anda sebenarnya. ;)
4.
Minat dan Hobi
Ada perbedaaan besar antara mereka yang melakoni
kebatinan sebagai hobi dan memang berminat ( bahkan sejak kecil )...dengan
orang2 yang sekedar melakukan karena “tuntutan” hidup / ekonomi.
Mereka yang tidak berminat serius, melakukan
kedisiplinan hanyalah sebuah rutinitas. Beda dengan mereka yang memang hobi hal
hal gaib dan sesuatu yang bersifat batin. Tanpa “paksaan” pun mereka akan
dengan senang hati melakukan tirakat – tirakat.
Mereka berusaha dalam tiap kesempatan untuk membicarakan hal hal gaib (
tentu liat situasi ),..mencari referensi,...membaca artikel...termasuk berburu
tempat tempat angker untuk meningkatkan kepekaan dan melatih daya batin.
Mereka secara perlahan lahan berinteraksi dengan
orang – orang yang memiliki hobi sama, yakni kebatinan. Hal ini karena secara
cosmic,...universe membantu orang
orang tersebut saling “bertemu” dan berhubungan. Seringkali sebuah pertemuan
seolah olah memang sudah diatur dari atas, dan jodoh antara murid - guru kerap kali sudah di”tentukan” Yang Maha Kuasa.
Untuk praktisi kebatinan, perjodohan semacam itu
sudah bukan hal aneh lagi. Dimana pertemuan tiba tiba dalam situasi yang bahkan
tidak memungkinkan bisa saja terjadi.
Minat dan hobi pada akhirnya sangat menentukan kualitas komitmen itu
sendiri. Bagi mereka yang hobi, ada tidaknya pasien / klien tidak akan menjadi
patokan pembelajaran. Berapa pun besar tarif / fee yang didapatkan tidak menjadi kendala. Sekali lagi karena semua
itu dilakukan dengan hati,...hobi lah yang berperan.
Seringkali praktisi kebatinan tidak mendapatkan
bayaran sepeser pun atas jerih payahnya menolong orang. Pada beberapa kasus
bahkan sebenarnya mereka nombok untuk melakukan usahanya. Paranormal yang tidak berorientasi materi, uang khususnya
tentu memiliki filosofi sendiri terhadap peran keparanormalannya.
Kerap kali masyarakat tidak pernah tau dan
paham,..bahwa utk sebuah usaha batin misalnya dalam pengobatan korban santet...
terkadang diperlukan upaya amat berat dan melelahkan,...belum lagi resiko yang
harus ditanggung si penyembuh. Dari mulai ancaraman serangan balikdukun musuh,
sampai ancaman fisik dari musuh si klien
itu sendiri.
Beberapa usaha memerlukan bakaran / peralatan
ritual seperti kemenyan, buhur, madat, apel jin, minyak apel
jin,..dupa,..hio...dll....... sampai kepada kembang, kopi, teh, susu dan aneka
buah.
Namun sekali lagi,...utk beberapa penyembuh /
paranormal...mereka tidak ingin meribetkan dan memusingkan pasien dengan semua
persiapan itu. Mereka hanya ingin secepatnya membantu dan memberikan solusi
seefektif mungkin tanpa perlu menambah beban pikirian pasien.
Resiko karena “terlalu” tulus terkadang hanya
lelah dan cape yang diterima,..tanpa ada rasa penghargaan memadai dari pasien. Sekali lagi mungkin
karena pasien tidak pernah tau seberapa capek dan sulitnya jadi juru sembuh ;) ( bukan curcol ya xixixixixixi )
Kembali lagi ke topik,...karena hobi...semua keadaan di atas tidak menyurutkan
semangat praktisi yang memang benar benar minat dalam dunia batin.
Jangankan bayaran dan kelelahan upaya fisik -
batin,...resiko taruhan nyawa pun kerap dilakoni........ demi sebuah kata HOBI.
5.
Integritas
Last but not the least....Aspek kelima ini
mungkin jadi salah satu yang paling penting dari keseluruhan kompetensi. Apalah
jadinya anda menjadi orang paling sakti sedunia tapi kehilangan integritas. ??
Integritas
artinya walk the talk..... ada
kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Tanpa aspek ini tidak akan timbul trust. Tanpa trust apalah artinya sebuah
hubungan relasi yang terbentuk antara paranormal dengan kliennya.
Penulis
pernah kenal dengan orang sakti dan berbakat,.... bisa melakukan berbagai hal
gaib dan membuat orang berdecak kagum. Tapi apa kabarnya hari ini ?? ...sayang
sekali tetap terpuruk dalam ekonomi dan masalah sosial.,..... semua orang dekat di sekelilingnya dianggap “musuh”
/ saingan.... bila pun tidak demikian, orang – orang tersebut lebih memilih
tidak kenal dan tidak bergaul dengan dirinya. Bahkan anggota keluarga dan orang
tuanya sendiri. Sungguh merupakan sebuah ironi...... sekali lagi apalah artinya
kesaktian dan bakat unggul tanpa integritas diri.
Merubah
kemampuan dan kesaktian menjadi pendapatan dalam dunia paranormal pun bisa menjadi
masalah. Lagi lagi hal ini karena tidak adanya integritas dan profesionalisme
dalam mengolah job / tawaran
pekerjaan yang datang kepada paranormal itu sendiri.
Salah satu
pengejawantahan integritas adalah tepat janji. Jangan lah berjanji kepada klien
bila engkau memang tidak yakin bisa memenuhinya. Lebih baik berkata apa adanya
dan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi dari pada memenuhi janji /
angan2 palsu,..lalu jatuh menjadi kekecewaan bahkan kebencian.
Posisi
apapun,..profesi apapun,....peran dan tugas apa pun yang diemban setiap insan
dalam kehidupan ini harus dijalani dengan landasan integritas. Sebagai dukun
jadilah dukun yang baik,..sebagai HRD jadilah HR yang qualified. Sebagai akuntan jadilah akuntan yang jujur dan kredibel.
Sebagai pedagang jadilah pedagang yang profesional dst dst......
Tanpa
integritas, lagi lagi semua akan sia sia...karena tidak akan ada yang percaya
kepada diri kita. No trust ... No
Hope.......
-------------------------------------------------
Sebagai penutup, skill
set yang telah kita bahas di atas baik berupa soft maupun hard skill, baik
telah dimiliki sejak lahir maupun sengaja dilatih hanyalah merupakan sebuah equipment. Utamanya utk hard skill, hal itu
hanya bersifat membedakan dengan orang awam. Dimana orang awam bersifat pasif
dan tidak peka secara batin, sedangkan mereka yang telah memiliki kepekaan
indra ke enam dikategorikan telah aktif secara batin.
Banyak dalam kehidupan sehari hari orang awam yang memiliki
power batin atau tenaga dalam atau bahkan keduanya, namun hanya bersifat pasif
karena tidak memiliki indra ke enam. Mereka kesulitan dalam memanfaatkan power
tersebut karena keterbatasan radar gaib dalam dirinya.
Sebaliknya banyak pula mereka yang memiliki indra keenam
sangat baik, sehingga radar gaib / batin mereka sangat sensitif, namun tidak
cukup memiliki power. Mereka tidak mengerti bagaimana cara mengumpulkan prana
batin atau tenaga murni. Untuk itu kendati masuk dalam kategori aktif,...mereka
akan mengalami banyak kesulitan ketika berhadapan dengan hal hal gaib. Ini sama
saja tentara yang memiliki keahlian menembak sangat baik, namun apa daya di
tangan hanya ada sebilah bambu.
Terbaik adalah bila mana kekuatan bertemu dengan
keterampilan,.... ditangan merekalah banyak keajaiban bisa dimunculkan.
***ORANG SAKTI ADALAH ORANG BIASA, YG TAMPAK LUAR BIASA DIMATA ORANG ORANG TIDAK BIASA
Salam Magic
Ki Awan
**. Hati hati segala bentuk penipuan !! yang mengatasnamakan Ki Awan / Magic Glow Team. Komunikasi selalu dilakukan melalui 2 alternatif berikut :
“When power meet the skill”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar